Berita

Pembangunan Pertanian “Agri Unggul” Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Dairi

Sejak dilantik menjadi Bupati Dairi di tahun 2019 silam, Eddy Berutu langsung menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu fokus pembangunan di era kepemimpinannya. Terlihat, dalam kurun waktu 4 (empat) tahun ini, berbagai program yang digulirkan bersama jajarannya di Pemkab Dairi terus menunjukkan fokus kerjanya dalam meningkatkan kualitas hidup petani dan kesejahteraan masyarakat secara umum dengan pengelolaan pertanian dan industri pertanian yang cerdas dan modern, serta mampu memberikan nilai tambah produksi pertanian.

Dan di awal tahun kepemimpinannya juga, tahun 2019 Bupati Eddy Berutu langsung menggulirkan salah satu program unggulannya di sektor ini dengan nama ‘Agri Unggul’ yang hingga di tahun ke-4 masa pemerintahannya ini, terus dilakukan bahkan semakin gencar dilakukan. 

Dan di era kepemimpinannya inilah begitu terlihat, para petani dan produk pertanian dairi mendapat kan tempat dan perhatian yang begitu besar dari Pemerintah kabupaten yang selama ini dikesampingkan. Hal ini terlihat dari arah kebijakan dan pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah, terlebih dengan adanya program ‘Agri Unggul’ yang dilakukan secara berkelanjutan.

“Kabupaten Dairi kita ini, potensi terbesar ada di pertanian, sehingga sejak awal fokus pembangunan yang kita lakukan di sektor ini, di samping pembangunan di sektor lainnya seperti infrastruktur, pendidikan dan kesehatan serta lainnya. Sejak awal tahun 2019 saya sudah gulirkan program Agri Unggul yang hingga saat ini terus dilaksanakan demi memberikan kesejahteraan kepada para petani kita,” ujar Bupati Dairi, Eddy Berutu.

Menurutnya, upaya pembangunan yang terus dilakukan pihaknya di sektor pertanian ini sudah mulai menunjukkan hasil yang cukup baik dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi para petani. Dan peningkatan ekonomi ini secara otomatis berdampak kepada peningkatan ekonomi Masyarakat Dairi secara umum karena penduduk dairi yang ada saat ini mayoritas adalah petani atau masyarakat yang menggantungkan diri pada sektor pertanian. 

Bahkan, pembangunan pertanian yang sudah dilakukan selama ini memberi dampak yang signifikan yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Dairi sebagaimana yang dirilis oleh BPS Kabupaten Dairi. Bupati Eddy Berutu menyampaikan berdasarkan data laporan BPS Kabupaten Dairi pada Triwulan I Tahun 2023, Pertumbuhan Ekonomi Dairi mampu mengalami Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang terjadi di tahun 2022 di angka 4,21. Dan disebutkan dalam data tersebut, bahwa sektor pertanian lah yang menjadi penyumbang terbesar sehingga adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi Dairi yang signifikan di dua tahun terakhir sejak ekonomi Dairi pulih pasca Pandemi Covid-19.

“Rilis resmi BPS memaparkan bahwa kebangkitan perekonomian Kabupaten Dairi didorong oleh sektor pertanian yang mencapai 43,47 persen. Artinya, hampir setengah bagian perekonomian Kabupaten Dairi didominasi oleh sektor pertanian,” jelas Eddy Berutu.

Dari data di atas, menjadi salah satu bukti nyata Bupati Eddy Berutu dalam mensejahterakan petani dan mensejahterakan masyarakat dairi pada umumnya jelas tidak main-main. Visi-Misi yang diusungnya untuk mewujudkan Dairi Unggul yang Mensejahterakan Masyarakat dalam Harmoni Keberagaman sudah diimplementasikan melalui program ‘Agri Unggul’ yang sudah dimulainya sejak awal kepemimpinannya sebagai Bupati Dairi di tahun 2019 yang terus dilaksanakan hingga saat ini. 

Berbagai upaya pun dilakukan agar penghasilan petani meningkat. Salah satu yang dilakukan baru-baru ini adalah membuat kebijakan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) di Kecamatan Parbuluan yang merupakan salah satu turunan dari program ‘Agri Unggul’ yang digulirkan oleh Bupati Dairi Eddy Berutu. Pada program ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi terus mendorong dengan mengoptimalkan lahan yang selama ini kurang produktif dan memiliki hamparan luas.

“Kami telah meluncurkan program kawasan pertanian terpadu (KPT) khusus komoditi hortikultura di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan. Tahap awal, telah disiapkan lahan seluas 22 hektar dari target 400 hektar yang dikembangkan jadi KPT.” terang Eddy Berutu.

Kawasan Pertanian Terpadu yang dicanangkannya seluas 400 hektar adalah salah satu upaya nyata dari Pemerintah Daerah Dairi mendukung program ketahanan pangan nasional dan pengendalian inflasi daerah dan nasional sesuai potensi daerah yang kami miliki. Untuk tahap awal luas tanaman hortikultura yakni untuk tanaman bawang merah 50 hektar, kubis 100 hektar, kentang 100 hektar, cabai merah 100 hektare, dan tanaman kopi sebagai tanaman tumpangsari pada seluruh lokasi.

Selain bertujuan mengendalikan inflasi daerah, KPT Ekosistem Agri Unggul Dairi dibangun untuk mensejahterakan masyarakat petani Dairi akibat krisis pandemi COVID-19 dan persoalan lain. Pasalnya, krisis multidimensi mengakibatkan berbagai masalah, seperti mahalnya pupuk, kesulitan bibit, mahalnya biaya modal melalui tengkulak dan tidak adanya jaminan harga sehingga membuat harga jatuh pada saat panen raya yang berdampak menyulitkan dan merugikan petani.

KPT Ekosistem Agri Unggul nantinya diarahkan menjadi kawasan integrated farming dengan mendorong kelembagaan petani ke dalam koperasi produsen, implementasi digital, serta pembiayaan permodalan petani melalui KUR Kluster.

“Di samping itu, kami juga akan meningkatkan produksi di sisi hulu melalui pemberian Saprodi (Sarana Produksi), Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian), serta alat operasional lainnya kepada petani.” ungkap Eddy Berutu.

Ke depan Bupati Eddy Berutu menyebut bahwa pihaknya juga akan melakukan pembangunan beberapa KPT lain di wilayah Dairi di tahun 2023 mendatang, seperti di wilayah Tanah Pinem yang sudah ia SK-kan melalui Keputusan Bupati Dairi Nomor 668/520/VIII/2022 tanggal 15 Agustus 2022. Pembangunan ini meliputi Desa Renun, Mangan Molih, Pamah, Tanah Pinem, Kempawa, Pasir Mbelang, dan Pasir Tengah seluas 4.124 hektare dengan komoditi jagung, kacang kedelai dan buah-buahan.

Tidak hanya itu, dirinya menambahkan ada juga program KPT seluas 1.300 hektare didukung oleh program dari Asian Development Bank (ADB) untuk hortikultura dan buah-buahan, pembukaan Sistem Resi Gudang untuk kopi jagung dan bawang, di samping dukungan dari infrastruktur dan konektivitas ke sentra-sentra produksi pertanian.

“Selain melakukan program pencanangan KPT, Pemkab Dairi juga mengendalikan inflasi dengan menerapkan 4 K. Keempat strategi yang dimaksud adalah keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.” pungkasnya.

Berita Terkait

Back to top button