Banyak pengalaman diperoleh dari Studi Tiru yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh (Apkasi) di Desa Wisata Carangsari, Kabupaten Badung Bali pada Kamis – Minggu 26-29 Mei 2022.
Pertama, dukungan pemerintah terhadap kebijakan pengembangan desa wisata berbasi masyarakat dan potensi lokal. Kedua, strategi jitu mengembangkan mengelola desa wisata dengan studi kasus Desa Wisata Carangsari berbasis masyarakat dan potensi lokal yang disampaikan oleh inisiator desa wisata Carangsari, Ida Bagus Nama Rupa.
Tema yang dibuat panitia sangat menarik yakni Pengembangan dan pengelolaan desa wisata berbasi potensi lokal.
Untuk banch 1, bimbingan teknis dan studi tiru ini dipusatkan di Desa Wisata Carangsari Kabupaten Bandung – Bali yang terkenal dengan tagline The Hospital, Torurism dan Cultural Village, yang berhasil mengtransformasi dari desa biasa menjadi desa wisata dngan mengoptimalkan potensi lokal yang ada.
Untuk hari kedua digelar di Choccolate Factory Junglegold di Desa Carangsari dan sesi foto bersama di Triyana Resort.
Seperti diketahui, sebagai tindak lanjut kegiatan pendokumentasian untuk best practice di 3 Desa Wisata peraih anugrah desa wisata yang diselengggarakan Kemenparekraf.
Di acara ini saya mendengarkan motivasi untuk memicu semangat disampaikan Ida Bagus. Ia bercerita soal pengalamannya dari bawah membentuk cara pandang, sikap, energi dan ketajamannya melihat peluang khususnya di bidang hospitality. Ia sukses dan bisa berkenalan dengan berbagai kalangan dari mancanegara.
Dia sangat inspiratif. Kalau Gusde Bisa di Desa Carangsari, kita di Dairi juga bisa.
Turut hadir pada kegiatan itu Direktur Eksekuti Apkasi bapak Sarman Simanjorang, MSi. Dalam sambutannya ia melaporkan bahwa kegiatan ini diiuti oleh 119 perserta terdiri dari bupati, wakil bupati, kepada dinas pariwitata. Acara tersebut dibuka dibuka oleh Dewan Pengurus Apkasi bapak Usman Sidik, Bupati Halmahera Selatan.
#dairiunggul#desawisata#carangsaribali#apkasi#pengembangandesawisata#silahisabungan#danautoba#eddyberutu.id