Denpasar, Bali Jumat 25 Maret 2022 saya menghadiri pertemuan arahan bapak Presiden Jokowi tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
Dihadiri oleh kementrian/lembaga/gubernur/bupati dan walikota seluruh Indonesia. Sementara saya didampingi pak Sekda, Kadis Perindagkop, Kabag Perekonomian, Kabag Barjas dan tim.
Dalam arahannya bapak Presiden bercerita kepada kami tentang ketidakpastian yang sedang menghantui dunia yang disebabkan oleh disrupsi teknologi, pandemi Covid-19 dan kini akibat Perang Ukraina-Soviet.
Beliau bilang beberapa hari terakhir banyak dihubungi kepala negara, antara lain oleh PM China, Kanada, Kanselir German dan negara lain. Semua mengeluh, dan diskusi bagaimana menyelesaikan masalah krisis dunia secara bersama.
Beliau memberitahu bahwa kelangkaan energi mulai menghantui, harga minyak mentah brent naik dari 66USD menjadi 117USD naik 1,8x.
Harga gas alam naik 2,8x menjadi 5,39 USD per 22 Maret 2022.
Kelangkaan kontainer membuat harga melonjak 5-6 x lipat. Di mana dampak kelangkaan ini menyebabkan distribusi logistik terganggu. Akibatny trading cost ikut-ikut naik, melonjak 6 kali lipat. Maka ujung-ujungnya harga barang akan terbebani trade cost, sehingga menyundul harga barang ditingkat konsumen menjadi naik.
Bapak presiden meminta kita harus bersama-sama bisa mengatasi ini.
Bagaimana caranya ?
Yang paling praktis bagi kita, APBN/APBD harus bisa mentriger pertumbuhan ekonomi nasional.
Caranya?
Kita harus menyatukan komitmen dan keinginan yang sama, yaitu membeli dan mengkonsumsi produk kita sendiri.
Operasionalnya, bapak presiden, meminta kami semua bersama kementrian dan lembaga untuk mulai tahun anggaran 2022 ini membelanjakan APBD sebanyak-banyaknya ke produk dalam negeri melalui e-katalog LKPP. Jangan lagi belanja produk Import.
Kalau 40 persen saja dari belanja rutin Ini bisa kita belikan produk lokal maka kita sdh bisa mentriger pertambahan pertumbuhan ekonomi kita sampai 2 persen dan menciptakan lapangan kerja hingga 2 juta.
Produk lokal misalnya alkes, tempat tidur untuk rumah sakit, sepatu, seragam, alsintan, pensil, kertas, ballpoint, buku tulis sudah bisa diproduksi dan dibeli produk dalam negeri.
Jangan diteruskan lagi, gemar membeli dari luar.
Komitmen ini harus sudah bisa kita lakukan sebelum bulan Mei 2022. Saya ingin lihat komitmen cinta produk dalam negeri dari anda semua, demikian tegas beliau.
Dalam pertemuan business matching 2 hari terlahir ini di Bali tim Barjas, Perindag & Keuangan Pemkab Dairi dibantu tim MenPerin sudah menyumbang komitmen 150 milliar untuk belanja lokal dari APBD Dairi di tahun 2022 ini.