Berita

Pesan Teduh dan Ayam Putih dari Ustadz

Ada momen unik saat saya bersilaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Dairi bapak ustadz Riswan Gajah, SAg, MA di kediamannya Sidiangkat, kemarin.

Saya dan ustadz bercerita tentang momen perayaan idul Fitri. Riswan Gajah mengatakan masih bersilaturahmi bersama keluarga. Malam dilanjutkan dengan kerabat dekat.

Saya dan tim dihidangkan makanan lebaran. Ada roti, sirup dan tak lupa kopi. Kami duduk di tempat sederhana.

Pembahasan kami banyak topik. Ada soal greenhouse, kopi dan perkembangan pondok pesantren yang dipimpinnya.

Ustadz bercerita kepada saya, ponpes yang dipimpinnya terus berkembang. Murid semakin banyak. Jumlahnya sudah mencapai 1008 orang dan sudah menamatkan ribuan orang.

Ustadz juga kelihatannya senang melihat kedatangan kami. Ia juga merasa momen ini adalah sangat baik menjalin silaturahmi.

Saya juga mendengar banyak doa dan harapan tentang pemerintahan Dairi. Pesan teduh disampaikan sebagai penyemangat bagi saya.

Usai bersilaturahmi, saya berpamitan pulang. Sebelum pulang, tiba-tiba ustadz Riswan mengajak saya melihat ayam peliharaannya. Lokasinya pas di depan rumah. Dia bilang saya harus bawa.

“Pak bupati, ini ayam kesayangan saya, bawalah ke rumah,” katanya.

Awalnya bingung ini benar apa tidak. Lalu saya jawab, ini benar pak ustadz? Tanya saya. “Oh iya, ayam ini bersih, kandangnya pun saya buat di depan rumah. Saya ingin memberikan kepada pak bupati. Mau dipelihara, boleh. Saya senang. Ini adalah keinginan hati saya,” kata ustadz tersenyum.

“Udah, pak bupati. Ini adalah ayam ‘jagur’, bawalah semua cita-cita akan terkabul,” ujarnya.

Saya pun akhirnya membawanya. “Terima kasih pak ustadz. Sudah diberikan ayam, nasehat teduh, saya senang sekali. Sehat-sehat kita pak ustadz,” tutupnya.

Saya bersama tim melanjutkan silaturahmi ke tempat lain.

#dairiunggul#harmonikeberagaman#silaturahmilebaran#idulfitri2022#eddyberutu.id

Berita Terkait

Back to top button