Dari neraca produksi pertanian, kita bersyukur bahwa Kabupaten Dairi secara umum mampu untuk memproduksi kebutuhan konsumsi sendiri bahkan surplus sehingga dapat memenuhi kebutuhan daerah sekitarnya. Adapun neraca kebutuhan komoditi tersebut sbb:
- Bawang merah, konsumsi Dairi untuk tahun 2022=1728 ton, produksi siap konsumsi 2568 ton, surplus sebesar 930 ton.
- Cabai besar produksi 12.993 ton kebutuhan konsumsi sebesar 1.096ton; surplus 1.1897ton.
- Cabai Rawit siap konsumsi 8.324ton, kebutuhan 1.035ton. Surplus sebesar 7.271 ton.
- Kentang produk siap konsumsi 4.245ton, kebutuhan 1.295ton, surplus 295ton.
Data produksi siap konsumsi adalah angka rata-rata produksi 6 tahun terakhir berdasarkan data ATP atau BPS 2008-2021 (diolah). Sedangkan data kebutuhan adalah data untuk tahun 2022 berdasarkan prognosa kebutuhan Dirjen Hortikultura (diolah).
Neraca di atas sangat tentu menggembirakan. Saya apresiasi atas hasil ini dan akan terus kita dorong kerja bersama antara pemerintah dalam hal ini dinas-dinas terkait, para petani dan kelompok petani serta semua pihak yang bekerja pada ekosistem pertanian dan perdagangan di Kabupaten Dairi.
Saat ini pemerintah kabupaten Dairi telah menyediakan ekosistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster Agri Unggul untuk komoditi jagung dan kopi. Program ini memberikan suku bunga yang murah 6 persen per tahun, tanpa agunan, tanpa biaya provisi, dan dilunasi setelah panen. Ekosistem Agri Unggul ini juga menyediakan pupuk, bibit, obat-obat, dan penyuluh pertanian.
KUR Klaster Agri Unggul untuk komoditi cabai, kentang dan bawang merah saat ini sedang dipersiapkan oleh dinas Pemkab terkait dan Bank Sumut.
Seluruh petani di Dairi tangguh. Para kepala desa, camat, mari manfaatkan program atau ekosistem KUR klaster Agri Unggul ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menyumbang resiko inflasi di Sumatera Utara. Selamat berkerja.
Njuah-juah, Horas, Mejuah-juah.
#dairiunggul #ekabcenter #eddyberutu.id